Selasa, 19 Maret 2019

Teruntuk RCO Selanjutnya

~~~
Ketemu lagi sama Cak Lutfi dan Dek Sovia, yang dulu jadi PJ di Pulau Bungin, tempat pertama kali berbaur dengan anggota ODOP batch 6. Gabung di Reading Challenge ODOP pun kembali  bertemu keduanya yang juga berkedudukan (lagi-lagi) sebagai PJ.

Tulisan ini sekaligus akan menyuarakan beberapa keluhanku selama mengikuti program ini. Sekalipun banyak manfaat yang telah kudapat ketika mengikuti kegiatan ini, tetap saja ada keresahan yang terjadi. Kalau kata Bang Raditya Dika "Jadikan keresahanmu sebagai sumber inspirasimu", memang sangat tepat.

Etapi, pertama-tama, mau menyampaikan ucapan terima kasih, pastinya. Tanpa adanya PJ, kegiatan nggak mungkin jalan. Yekaaan? Selain itu, hasil bacaan juga nggak bakalan kerekap dan peserta bisa seenaknya sendiri. Pokoknya, dua PJ the best deh!

Kegiatan ini sangat bernilai positif, apalagi bagiku pribadi. Buku-buku yang masih tertimbun di lemari, akhirnya terbaca. Sepertinya terpaksa, tapi, namanya tantangan memang harus ditaklukkan. Dan ternyata, aku memang mampu menyelesaikan buku 400++ halaman dalam jangka waktu yang hanya sepekan. Ngos-ngosan, pasti. Tapi, berasa bangga dan seneng banget.

Selain itu, beberapa pilihan buku yang benar-benar membuatku mengenal penulis baru (padahal senior, tapi bagiku baru). Aku juga mengetahui banyak bentuk buku di luar yang disebut sebagai fiksi dan nonfiksi, yaitu autobiografi, sejarah, dan cerita peraih nobel.

Dan terkait keluhanku mengenai RCO kali ini adalah ketika tantangan membaca buku berbahasa asing. Tentu tujuan utama pasti bahasa Inggris, bukan? Coba, berikan saran bahasa apa yang akan tebersit di pikiran kalian saat disebut bahasa asing?

Untuk ukuran otakku yang pas-pasan, baca buku berbahasa Inggris -meski cuma 120an halaman- rasanya sudah sangat ngos-ngosan dan hanya di level ini aku bolong 3 hari dari waktu 9 hari yang diberikan. Aku tidak tuntas tepat pada hari pengumuman kenaikan level.

Namun, qodarullah, Cak Lutfi masih memberikan kesempatan lolos karena memang untuk tantangan lain (selain wajib membaca) aku menuntaskannya dengan baik. Terharu akutuh, sampai kuabadikan dalam tulisan ini.

Jadi, saranku untuk RCO selanjutnya, alangkah baiknya jika tantangan untuk baca buku bahasa asing dihapuskan. Bukan tentang kemunduran generasi. Tapi, bisa diganti dengan membaca cerita daerah, misal. Atau mungkin, jurnal-jurnal di perguruan tinggi setempat.

Jadi, kurang lebih seperti itulah harapan saya untuk RCO ke depannya.


🖤
Tuban 19032019
#muthyasadeea #tulisandee #ceritadee

1 komentar:

Tinggalkan jejak ya...
Salam kenal, Dee