Sesederhana titik embun di ujung daun
Kebaikannya tak pernah sirna diterpa angin
Mengabadi dalam bening yang menjuntai
Menyampaikan pesan tentang kasih sayangnya
Seperti kayu yang berabu sebab api
Ia tak mengharap balas untuk masa lalu
Cintanya terus mengalir tanpa henti
Mendamaikan kemelut dalam kalbu
Ia wanita biasa dengan senyum sederhana
Ia wanita istimewa dengan pemikiran luar biasa
Ia pekerja keras dengan kegigihan tak tertandingi
Ia pembohong paling baik untuk kebahagiaan anaknya
Dia sosok yang kusebut ibu
Suaranya tak pernah meninggi sekalipun aku salah
Tatapannya selalu meneduhkan walau aku marah
Senyumnya masih menenangkan meski tengah lelah
Ada tangis yang lebih sedu sedan ketika aku terisak
Ada ribuan pisau menghunjam ulu hatinya saat aku mengadu
Ada luka menganga waktu melihatku menangis tertunduk
Kesedihannya merupakan terjemahan dari dukaku
Ibu
Kamulah surgaku
🖤
Ditulis 22122018
#muthyasadeea #tulisandee #karyadee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak ya...
Salam kenal, Dee