Jumat, 23 November 2018

Sisi Lain Sundel Bolong

Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas kelas fiksi "Review Film"


Mendengar nama Suzzanna, pikiran pertama pasti tentang film horor. Namun, saya lebih tergelitik untuk memandang dengan perpektif yang tidak pada umumnya untuk ditujukan pada film "Bernapas Dalam Kubur" ini.

Ada sebuah pesan tersirat dari sang suami sebelum ia bertandang ke luar negeri. Ketika hamil, jangan membuat pikiran sibuk dengan cerita-cerita di luar nalar, karena akan ada dampak emosional pada janin.

Peran Luna Maya memang tidak diragukan. Pembawaannya tetap mengandung ciri khas mendiang, namun juga tidak meninggalkan aura keartisannya sendiri. Bagi para penikmat film horor yang sudah bisa membandingkan versi lama dan terbaru dari "Bernapas Dalam Kubur", pasti bisa langsung menyebut bahwa film yang disutradarai oleh Rocky Soraya dan Anggy Umbara ini adalah salah satu jajaran film horor terbaik Indonesia.

Alih-alih menyeramkan, menikmati film ini, saya merasa melankolis pada sisi hidup Suzzanna. Hidup patuh beragama bersama sang suami yang baru lima tahun kemudian dipercayai titipan sebuah janin, namun justru dibunuh dengan keji. Meski ada unsur 'ketidak sengajaan', tetap saja posisi Suzzanna meninggalkan luka hati yang mendalam. Terlebih dengan kondisi seorang diri tanpa suami yang tengah sibuk bertugas di luar negeri.

Semua yang ada di film ini porsinya pas. Humor, horor, antagonis, dan protagonisnya. Sinematografinya juga keren, sesuai dengan cerita tahun yang tertulis. Sound effect pun tidak semata-mata untuk menakut-nakuti. Bisa dikatakan bahwa film ini termasuk relistis dan juga logis.

Bayangan saya sebelum masuk studio adalah, saya akan menutup mata sepanjang perhelatan film. Namun, sungguh di luar ekspektasi. Sepanjang hampir dua jam, saya benar-benar menikmati "Bernapas Dalam Kubur" dengan perasaan campur aduk. Genre horornya tetap terasa meksi itu tidak cukup mendominasi untuk saya pribadi. 

Dan saya bersyukur karena keluar studio dengan perasaan sangat puas. Film ini recommended banget buat kalian yang suka film horor, romantis sekaligus humor. Semuanya dikemas dengan apik meski berbungkus judul dan latar remake. "Bernapas Dalam Kubur" merupakan film remake terbaik dengan sajian fresh dan tidak berlebihan dalam pembutannya.

Jadi, mau tunggu kapan buat nonton?



Tuban 23112018
#muthyasadeea #tulisande #karyadee
#TugasReviewFilm #KelasFiksiODOP6
#onedayonepost #ODOPBatch_6

6 komentar:

  1. Iyaa bund, mistisnya kurang, wkw. Beda ama alm. Suzanna, yg diem aja uda horor bets

    BalasHapus
  2. Luna Maya emang totalitas sekali ya untuk film ini, sampai face off segala ke Rusia.... Mantap deh. 👏
    *saya bwlum nonton filmnya 😁✌️

    BalasHapus
  3. Aduh, kenapa saya harus baca ini malam-malam

    BalasHapus

Tinggalkan jejak ya...
Salam kenal, Dee