Minggu, 09 September 2018

Rolling Kelompok Kenaikan Jilid Tilawati 4 Kelas 2 MI Hidayatun Najah

Menjadi (khusus) guru mengaji di sebuah lembaga pendidikan islam yang cukup bergengsi, sejatinya menjadi tuntutan yang besar. Di tahun sebelumnya, amanah terasa berat di sisi duniawinya karena selain memegang mata pelajaran, saya juga diamanahi menjadi wali kelas 4. Mengurus administrasi kelas sekaligus mempersiapkan perangkat seolah menguras separuh dari tenaga dan konsentrasi saya. Dan alhamdulillaah, tahun ini hanya memegang ngaji meskipun langsung 3 kelompok di tingkat bawah (kelas 1, 2 dan 3). Namun, saya baru menyadari, amanah dan tanggung jawab guru mengaji rupanya lebih berat. Langsung ke Allaah. Kadang, sama makhluk bisa disiasati, ini Raja Diraja, Mahatahu.

Bismillaah....
Dan berjalan dua bulan ini, semua berjalan lancar. Komunikasi pada wali murid juga dipermudah. Allaah Mahabaik. Anak-anaknya juga bisa menerima saya yang notabenenya baru mereka kenal (sebelumnya, saya hanya megang kelas atas 4, 5, dan 6). Untungnya, saya tipe orang yang mudah hafal nama anak (meski tidak dengan wajah). Jadi, masuk pertemuan di pekan kedua, saya sudah bisa mengambil perhatian mereka.

Baiklah!
Ini tentang anak-anak kelas 2. Di tingkat ini, mereka ada 5 rombel yang kelompok mengajinya dipecah menjadi 10 tingkat. Saya berada di kelompok dua. Dan di semester awal ini, kebetulan saya, selaku pengampu kelompok 2, dibersamakan dengan kelompok 3 dan 4 untuk melakukan ujian kenaikan jilid secara serentak. Hal seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. Ujian kenaikan jilid selalu dilakukan internal setiap kelompok masing-masing. Bisa dikatakan ini perdana.

Mushala MI Hidayatun Najah yang menjadi gedung sentral, seolah menjadi pusat perhatian. Pasalnya, lebih dari 50 anak mengaji bersama. Maklum, mereka terbiasa mengaji dalam kelompok-kelompok kecil dengan sisten talaqqi melingkar. Dan hari ini, mereka dipersatukan dengan satu penguji di luar kami sebagai pengampu.

Doa pembukaan ngaji mereka membahana, merdu dan serentak. Adem dengernya. Dalam hati, saya tak hentinya mengucap tasbih. Anak-anak sedini mereka, dengan pergaulan kota (sekalipun masih kota kecil) yang menggiurkan untuk banyak bermain dan pilihan sekolah negeri bergengsi lainnga, sudah dibekali dengan pembelajaran al-quran yang mumpuni. Belum lagi hafalan yang sejak tahun lalu, MI Hidayatun Najah sudah menetapkan standar hafalan dari kelas satu dimulai dari juz 30. Allaahu akbar!

Waktu 50 menit ujian berlalu dan tibalah penguji mengumumkan hasil yang itu artinya ada pergeseran kelompok. Di antara 18 anak didik saya, 3 dipindah ke kelompok 4 dan 2 ke kelompok 3. Sedang saya menerima 6 tambahan anak didik yang sekarang menjadi 18 anak dari 17 anak sebelumnya.

Ah, kalian hebat, Nak!
Proud of you🖤



Tuban, 06092018
#muthyasadeea #tulisandee #karyadee
#komunitasonedayonepost #ODOP_6 #ODOPBatch_6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejak ya...
Salam kenal, Dee