Rabu, 11 Juli 2018

Tentang Sajak Rindu yang Terpendam Dalam #jomblofisabilillaah

~Dengan menyebut nama Tuhan yang mencipta rindu~

Rindu ini tak tereja oleh rentetan huruf yg menyambung.
Melebur dalam buih air mata yang meluncur tanpa permisi.
Memosisikan aku dalam ketidak berdayaan untuk bertahan.
Harus bagaimana aku yang terkungkung dalam leleh yang tiap hari melenyapkan adrenalinku?

Allaah...
Seperti inikah sakitnya rindu yg hanya aku dan Tuhanku yg tau?
Menusuk setiap sendi yg membangunkan aku di setiap sadarku.
Dan lagi-lagi harus menguras semua tandon air mataku yang setiap hari sudah kuisi ulang dalam munajatku.
Hasbiyallaah...

Kerap kali hati mengerang elakkan rindu & tangis ini.
Tapi, hulu air itu sangat hafa lara yg teLah berbatu.
Lalu,jika sudah begini, di mana logikaku untuk mendeskripsikan rindu itu??
Tak bisa kuhindari, saat bayangmu mematung indah di ujung pelupuk mataku.Tak terraih!
Memelodikannya dalam dendang sunyi yang kemudian menghilirkan air pada peluncurannya.
Beelalu indah di yang tak terbaca dalam puing harapan.
Menyanggul senyap bersama bulir yang menjuntai di ujung pipi.

Menyusun rindu,
Pada bait aksara yang tak tereja.
Hanya membiaskan cahaya di ufuk hingga terserak percik siluet.
Melembut indah pada sekeping harap dalam sanubari.
Ketika yang tidak sekadar luruh oleh perasaan kemudian hanyut di sebuah kenangan terbingkaikan aku dan kamu.

Menyulam rindu,
Saat menerima lapang akan bayangmu yang bersujud indah di tetes embun.
Meluruh pagi pada daun yang melambaikan namamu.
Mengundang bayu untuk tebangkan seluruh hambar nostalgia aku dan kamu.

Menimbun rindu,
Di pada hati yang kini tengah terjaga oleh Tuhanku.
Merembuk janji untuk menyuaku.
Memaksakan sesak yang menggelayuti sadarku.
Dibentangkan indah dalam episode laraku.
Karena mencintaimu dalam separuh hati yang abadi.
Mengubah 'hanya' menjadi 'harapan' tak terbaca aku dan kamu.

Mengabadikan rindu,
Dalam setiap sujud dan doaku.
Mengukirkan namamu di rentetan abjad yang terbentuk dalam satu ucap.
Berdendang merdu pada desah bayu yang membelaiku.
Mempmosisikan adamu dalam bingkai yang menganyam mesra sudut hampaku.
Memeriahkan sunyi dengan diam di peluk sepi.
Mendzikirkan namaku dan namamu.
Memasrahkan rindu, yang aku yaqin, doamu merintih dalam malam untuk menyentuhku.
Sebagaimana tangisku yang heningkan malam mengumandangkan namamu di hadapan Tuhanku.

Aku, begitupun juga kamu, tentu mengartikan rindu ini dengan indah. Menyuamu dalam pilin penantian takdir Rohman Nya. Menjemput bahagia untukmu, untukku.
 

🖤
Berasa kek jomblo gitu, masi suka nulis kek beginian. Sumvah! Ini sekadar hobby. Kalean tau, nikmatnya nulis? Sebagaimana kalo kalean sukanya main bola, saya gabisa ngerasain nikmatnya main bola. Iyalah! Saya gasuka, hahahahah....
Semoga syukkaa😍
Regards, Dee💗

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejak ya...
Salam kenal, Dee