Orang menyebutnya, cinta...
Ketika hal-hal yang dilihat menjadi serba rasional
Berfikir segalanya menjadi benar meski hilang akal
Mendengar cacian tak ubahnya pujian frontal
Berucap manis bak pujangga yang begitu terkenal
Orang menyebutnya, cinta...
Tak ada pangkat, tahta, maupun kasta
Mem'buta'kan akan etika dan budaya
Me(n)'tuli'kan nasihat dan petuah
Dan segalanya menjadi sama, rata
Orang menyebutnya, cinta...
Yang terkena duri jadi menari
Yang berduka tersenyum pasti
Yang bertahta tak lagi peduli
Yang tersungkur bangkit kembali
Keyaqinan itu, bertumbuh berani
Dan orang menyebutnya, cinta...
Bukan pada kalimat
Yang dirapal bak mantra, hanya lewat
Bukan pada kata
Yang dibisik hanya antar duatelinga
Bukan pada paragraf
Yang dirangkai seperti susunan monograf
Dan orang hanya menyebutnya, cinta...
Pada hujan yang mengantar kenangan disetiap tetesan
Pada malam bersama alunan kedamaian sanubari terdalam
Pada rembulan melalui cahaya temaram keheningan
Dan pada hati,
Yang senantiasa membenarkan cinta itu abadi
23.26||18092016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak ya...
Salam kenal, Dee