Bismillaahirrohmaanirrohiim...
Kalam Rindu dalam Mushaf Cinta, Ku
Dengan menyebut nama Allaah Yang Mencipta Rindu dan layak dirindui.
Meraba rindu....
Ketika gelap malam membekukan tawa yang tercipta, gemuruh bayu pada singgasana mengerjap dalam asa, menyuguhkan ngilu pada sendi luka yang masih terbuka. Dan sendu ini bertahan, pada masa lalu berkubang dusta.
Mengeja rindu....
Dalam baris kalimat, tak terucap dan terikat. Pada setiap huruf yang berontak, menghujat tanpa amanat. Tidakkah setiap pandangan itu mengandung isyarat? Meski kalimat itu hanya akan membias tanpa syarat.
Memapah rindu....
Atas luka dalam setiap pertemuan dan berujung perpisahan. Fatamorgana pada drama kehidupan, kepalsuan dan kepura-puraan. Masih sanggupkah rindu ini bertahan dalam perjalanan?
Mengantar rindu....
Pada tangis dan doa merintih, membangunkan malam bersama harap dan letih, menyemarakkan sunyi dalam tahmid dan tasbih, menemukan Dia bersemayam di cahaya jernih.
Membasuh rindu....
Sesuai kata yang telah terujar, seluruh janji yang sesumbar dan segalanya yang mulai berkoar. Tetesan wudhu meyisakan sesak menjalar, untuk rasa yang berpijar, rindu ini kian bersinar.
Menghempas rindu....
Yang padanya hati mulai sesak, lisan enggan untuk menyebut jarak. Apakah benar jarak menyebabkan rindu itu menyeruak? Sedang begitu, doa dalam tangis tengah terisak.
Menyelamatkan rindu....
Mempertemukan rindu....
Di indah rinai doa yang menggema, pada seutas asa untuk terus menghamba, pada-Nya. Pada ukir senyum yang membuai, seluruh harap mulai tertuai, di hadapan Yang Merajai. Untuk sebuah penantian menyua, pada masa yang masih rahasia, tertuang pada takdir-Nya.
Menyampaikan rindu, padamu dan pada-Mu....
#bumiwali12april2016
Di sebuah pagi di bulan rajab, bersuguhkan gerimis dalam ni'mat. Allaah yarhamunaa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak ya...
Salam kenal, Dee