Selasa, 14 Juni 2016

Marhaban

Bismillaahirrohmaanirrohiim...
Sebagaimana artinya, puasa adalah menahan. Bukan sekadar lapar dan haus saja, ada juga yang namanya amarah. Terlepas bagaimana implementasi tiap pribadi dalam berpuasa, eksistensi tertinggu adalah ibadah. Tak ada hal baik yang tak berlipat dalam ramadhan. Sedekah sekecil apapun, bukan hanya akan dilipat menjadi keduanya saja. Bisa jadi hingga ribuan kali lipat.
Banyak orang memaknai ramadhan dengan bulan penuh keberkahan. Tidak salah dengan pernyataan tersebut dan justru sanhat dibenarkan. Kemudian pertanyaannya, sebentuk berkah yang bagaimana yang sedang menjelma dalam ramadhan??
Tak sedikit orang akan berfikir berkah hanya melalui financial. Ya! Keuangan. Mereka mungkin lupa atau melupa, bahwa kesehatan dan kemampuan dalam berpuasa merupakan berkah ramadhan yang tak tergantikan. Dan sebegitu hebatnya makhluk bernamakan uang.
Terlepas dari itu, beruntunglah bagi mereka yang berbahagia bathinnya ketika menyambut dan menjalani ramadhan. Tentu akan ada yang berbeda ketika hari-hari berubah menjadi penuh ibadah, lisan basah oleh dzikir serta fikiran-fikiran positif yang menancap dalam hati untuk menjemput hari kemenangan penuh fithri. Tak peduli jika harus menjadi bahan olokan manusia yang beranggapan lebih suci atau tidak pada tempatnya. Mengedapankan ibadah dalam ramadhan di atas segala kepentingan memang harusnya menjadi prioritas yang tak boleh disaingi oleh apapun. Sekalipun tengah bekerja, maka dianiatkan didalamnya untuk ibadah, bukan semata mata mencari tujuan lain selain Allah. Meski seharusnya niat seperti ini harus terus dipertahankan bahkan diluar ramadhan, setidaknya, untuk pembaharuan niat, kita perlu megaskan di ramadhan.
Ada masa di mana ramadhan menjadi harapan terbesar bagi mereka yang mengharap doa tak mungkin tertolak. Sejatinya, setiap muslim berdoa, pasti dikabulkan. Mustahil Allaah mendurhakai janji yang telah Ia tegaskan berulangkali dalam kalam-Nya. Hanya saja, pengabulan doa itu ada kadar dan caranya sendiri. Kadar kita meminta, memenuhi kewajiban serta keimanan kita. Cara Allaah mengabulkan yang kadang tidak disadari. Suatu doa yang kadang dianggap Allaah lebih baik dari apa yang kita minta, pasti akan diberikannya. Jadi, doa kita bukanlah yang terpenting. Justru, ketika Allah memberikan hal lain, itu justru hal yang terbauk menurut versi-Nya, bukan semata-mata permintaan kita.
Ungkapan "Allaah memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan", bukanlah isapan jempol belaka. Ada banyak hal yang pastinya akan membuat mata, atau setidaknya hati kita untuk membenarkan setiap pernyataan yang berkaitan dengan doa.
Maka, ni'mat ramadhan mana lagi yang ingin kau rindui??
Tuban14juni2016
Menjelang 8ramadhan1437H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejak ya...
Salam kenal, Dee