~selama ini, aku menyebutnya puisi. Namun, di kelas fiksi, ini disebut prosa liris~
Happy reading
🖤
Aku menamainya rindu, ketika sekelabat bayangmu menyapa jagaku. Kamu memang tak pernah alpa dari pikiranku, namun, sejauh ini, aku berhasil menghalau. Terbukti, rindu itu tak berjamur sekalipun di ujung hatiku.
Kamu menyebutnya candu. Datang ke hadapanku, berlalu, kemudian meninggalkan rindu. Kamu memang selalu begitu, tak berperasaan. Namun, untunglah aku minoritas penuhan kebaperan.
Aku dan kamu, menapak ruang yang dikata sebagai keakraban. Kamu bercerita tentang roda motor yang sudah waktunya ganti dan aku berceloteh perihal hak heels ku yang patah karena terjebak rongga penutup parit. Ada tawa di sana.
Sekali waktu, kamu memperkenalkanku hal baru. Bertualang, misal. Sebelum ini, aku bahkan tak memiliki keberanian mengenal dunia. Namun, kamu berhasil membuatku mengenang indahnya gunung, pantai, hutan, atau sekadar pasar.
Atau di lain waktu. Kamu datang dengan tangan kosong. Tapi, kebahagiaan yang kau tinggalkan, membuatku terus tersenyum bahkan setelah kepergianmu. Cerita konyol, tingkah, serta ekpresimu, membuatku mempercayai satu hal. Materi bukan ukuran bahagia.
Tapi, itu dulu. Dulu, ketika aku belum tahu arti perpisahan. Atau aku yang belum bisa memaknai persahabatan. Kurasa, keduanya searah. Persahabatan yang batu kusadari ketika tiba perpisahan. Mungkin, begitulah perumpamaan ironisnya.
Sekarang, sengaja kutempatkan "kenangan" itu di sudut hati, supaya tak terjamah oleh hari-hariku saat ini. Supaya pula, aku bebas mengunjungimu, kapan pun aku mau. Kamu, mengabadilah di pertapaanmu dengan aku yang di sini bertahan sendiri.
Karena aku dan kamu, telah beda dunia.
🖤
Tuban 29112018
#muthyasadeea #tulisandee #karyadee
#KelasFiksiOdop #tulisanprolis #prosaliris
#onedayonepost #ODOPBatch_6

No no
BalasHapusJangan ingat-ingat masa itu ya Mbak Say
Sll bertahta di relung kalbu
BalasHapusSay bye bye sama masa lalu mbak Dee
BalasHapus"Selamat tinggal..masa lalu..." 😢😢😢
BalasHapussay goodbye..
BalasHapus