~~~
"Hai, Rik! Lucu banget anakmu," sapa Tasya tanpa basa-basi begitu bergabung di ruang tamu. Sesuai rencana Riko yang sudah diutarakan pada Tasya bahwa ia akan datang bersama keluarga untuk bicara serius tentang niatnya menyatukan sang kakak dan Tasya. Mama papanya juga tahu tentang ini dan bahkan sudah menunggu di ruang tamu.
"Katanya kuliah London, istrinya lokal juga," seloroh Tasya kemudian. Ia melirik perempuan yang duduk di samping Riko. Ah, lebih tepatnya diapit Riko dan kakaknya, Rafi.
Riko terkekeh mendengar kalimat Tasya. Ia memegang tengkuk dan tersenyum ganjil. Mama papa Tasya juga terkikik, sedangkan Rafi dan perempuan yang diyakininya sebagai istri Riko juga tersenyum. Ia tak tahu makna dari keanehan orang-orang di depannya.
"Mama Papa menertawakan apa? Kalian sudah ngobrolin apa saja?" Tasya bertanya kesal sembari mendudukkan badannya di kursi kosong. Dan tampak Rafi semakin terbahak. Tasya merasa benar-benar sedang dipermainkan.
"Maaf, maaf, Tasya. Jadi sebenarnya, ini istriku. Dan di pangkuan Riko, itu anakku," ujar Rafi dengan tawa yang masih tersisa. Tasya mengerutkan kening, tak percaya. Bagaimana bisa, Riko setega itu menjadikannya istri kedua untuk Rafi?
"Hey! Itu aku, Tasya." Riko membuka suara dengan pasti. Bayi itu diserahkan pada perempuan di sampingnya, lalu menatap Tasya lekat-lekat. "Perihal lamaran, naksir kamu sejak SMA, pengen seriusin kamu. Itu semua aku," tukasnya dengan pendaran mata paling jujur.
Tasya mengerjap tak percaya. Namun tiba-tiba, bantal sofa itu melayang di muka Riko.
"Dasar, nyebelin! Ini prank paling menjengkelkan. Kamu bisa langsung melamarku tanpa menggunakan nama Mas Rafi," ujar Tasya dengan nada suara yang bisa diartikan sebagai kegembiraan.
"Habis, kamu dikodein dari zaman baheula, nggak peka-peka. Aku prank, dan berhasil. Will you marry me, Tasya?" Riko sudah berlutut dang mengulurkan sebuah kotak cincin beledu berwarna merah. Tasya mengangguk tanpa ragu. Rafi dan istri, serta kedua orang tua Tasya bertepuk tangan riuh.
🖤
Kurang komedi, ya? Hahahah
Tantangan ODOP ini saya usahakan menjadi cerita bersambung.
Tuban, 12102018
#muthyasadeea #tulisandee #karyadee
#komunitasonedayonepost #ODOPBatch_6 #tantangan6ODOP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak ya...
Salam kenal, Dee