~~~
"Kamu yakin, sudah benar-benar serius dengannya? Nikah itu bukan lagi pacaran yang bisa gonta ganti pasangan. Sekali untuk seumur hidup." Lelaki dengan cambang tipisnya itu bermonolog sejak lebih dari semenit hang lalu.
"Dulu, sama Lidya gimana?" Pertanyaan lawan bicaranya disambut senyum terlebih dahulu.
"Ya, pertama ketemu di seminar. Terus, ketemu lagi saat jadi delegasi lomba Scientific. Eh, di semester tua, alias tujuh delapan, sekelas sama dia. Ya sudah, lulus kuliah langsung ngelamar. Kamunya kelamaan di luar negeri, sampai ceritaku saja tak tahu. Betah amat di London! Dapat apa? Nggak ada cewek yang nyanthol?" Ia berseringai puas berhasil membullu setelah bercerita dengan sangat bangga kisah masa lalunya.
"Gitu-gitu, dulu, aku juga yang jadi posnya. Eh, lagian aku ke London karena beasiswa, bukan mauku. Siapa yang mau nolak coba!"
"Bukan masalah nolak enggaknya. Cuma aja, kamu jadinya telat kawin." Kalimat itu disusul derai tawa hingga terpingkal-pingkal. Lagi-lagi, lawan bicaranya mendengus kesal.
"Aku tuh, tipe setia..."
"Setia? Pengecut, iya..." Potongnya cepat. "Ngomongnya aja, suka dari zaman SMA. Nembak aja belum pernah, nggak pernah PDKT juga. Eh, gagah boleh. Tapi, jantan itu penting!" Nasihat itu benar-benar membungkam mulut lawan bicaranya.
Keduanya terdiam kemudian. Yang satu sibuk menghidu kopi di depannya. Yang satu lagi, sok sibuk dengan pikiran bawah sadarnya.
"Semoga, besok kamu siap patah hati kalau ditolak. Semangat Rik!" Laki-laki bercambang tipis itu berdiri, menepuk bahu sosok lelaki berkaos putih, lalu meninggalkannya seorang diri.
🖤
#muthyasadeea #tulisandee #karyadee
#komunitasonedayonepost #ODOPBatch_6 #tantangan4odop #fiksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak ya...
Salam kenal, Dee