Rabu, 03 Oktober 2018

Sekadar Kagum #myjourney

Masjid Agung Al-Aqsa Klaten Jawa Tengah
~Dee~



Saya selalu mencintai sebuah perjalanan. Entah itu seorang diri, bersama teman, atau pun rombongan. Dan di mana pun persinggahan yang dipilih, saya selalu menikmatinya, lebih-lebih jika itu sebuah masjid. Mungkin, hati saya belum tertaut penuh pada masjid. Namun, saya selalu mengagumi setiap bangunan dengan embel-embel masjid di depannya.

Mungkin, minat saya pada arsitektur masjid yang belum terlalu kuat, tidak bisa mendorong saya untuk mengunjungi banyak masjid. Namun setidaknya, tiap kali menjumpai masjid, saya tidak pernah melewatkan memperhatikan detail bangunannya. Kecuali memang ada udzur syar'i yang tidak mungkin saya langgar.

Di luar kota, Masjid Al-Aqsa entah baru masjid agung ke berapa yang saya kunjungi. Sejauh yang saya ingat, baru masjid-masjid agung yang pernah kupijak baru di Lamongan, Malang, Gresik, Tuban (pastilah!), Surabaya, dan.... Semarang.

Yang teringat jelas, Masjid Al-Aqsa menjadi persinggahan terakhir rombongan kami mengingat waktu yang sudah overout. Luas, megah, dan indah. Mungkin, akan lebih banyak kata yang hisa digunakan untuk mendefinisikanmasjid tersebut jika saja saya bisa masuk. Pasalnya, hati itu saya sedang berhalangan dan hanya menikmati duduk di sekitaran air mancur yang berada tak jauh di depan masjid.

Dalam perjalanan itu, saya bersama dua teman lain yang dalam keadaan sama-sama berudzur syar'i. Jadilah kami lebih memilih mencari warung terdekat. Tepat di seberang jalan, ada sebuah warung bakso. Dan bodohnya, kami tidak tahu jika jalanan depan masjid merupakan jalanan protokol Kota Klaten. Untunglah bapak satpam masjid yang niak hati mengantar dan menjemput kami menyeberangi jalan raya. *Udah kek anak TK, kan?

Ada tragedi kurang mengenakkan di halaman masjid saat kami bergiga asyik mengambil gambar. Bayangkan! Ponsel jatuh dan layar pecah. Tapi, bukannya sedih, kami cekikikan. Kami masih normal, lho! Mungkin, itu yang dinamakan bahwa bahagia tidak bisa ditukar hanya sekadar dengan keberadaan sebuah ponsel saja.

Tak pernah alpa kuuluk salam pada angin Klaten bahwa suatu hari nanti, aku akan kembali bisa bertandang ke sana, secaa pribadi. Tambahku yang lebih tepatnya serakah. Tak apa! Sekadar berkeinginan, tak ada yang salah, bukan?



🖤
Tuban, 03102018
#muthyasadeea #tulisandee #karyadee
#komunitasonedayonepost #ODOPBatch_6

1 komentar:

  1. Ikut ngikik mbk pas baca bagian hape jatuh dan pada ketawa. Setuju banget bahwa bahagia itu memang sederhana. Kitanya aja yang kadang njlimet 😂

    BalasHapus

Tinggalkan jejak ya...
Salam kenal, Dee