Selasa, 03 November 2015

Sinopsis SCN "Allah Mahahebat"

Bismillaahirrohmaanirrohiiim...
Maha suci Allah yang menjadikan manusia dengan sebaik-baik bentuk. Kesempurnaan yang Allah anugerahkan pada Nafisa Alhadi, dilengkapi dengan kebutaan akut yang justru membuat keluarga besarnya terpukul. Allah benar-benar menyayangi bungsu empat saudara ini dengan segala keadaan yang selalu bisa disyukurinya, termasuk mencintai seseorang dalam diamnya. Sosok yang ia cintai dari alunan merdu tilawah tanpa tahu rupa pemilik suara tersebut. Suara yang belum bisa ia lupakan sekalipun empat tahun telah berlalu.
Dan siapa sangka, pemuda itu juga menyimpan rasa yang sama. Namun, posisinya membuat segalanya mustahil, setidaknya bagi dirinya sendiri. Arman Akmalana menyimpan rasanya sendiri, meski tanpa ia sadari, perasaannya telah melebur dalam do’a, berpilin dan menyatu dengan harapan yang dimilki Nafisa. Mereka memilih diam, menenggelamkan cinta mereka keharibaan Sang Maha Cinta.
Adalah Ain Zulfikar, pemuda selevel Imam Idris, ayahanda Imam Besar Syafi’i, yang berani mencintai seorang gadis tanpa harus tahu bagimana rupanya. Haluan hidupnya bukan hanya berubah 1800, tapi berbalik 3600. Bermula dari ceramah singkat yang ia dengar di pelosok desa tentang Surat An-Nuur ayat 26. Maha Besar Allah yang dengan kuasa-Nya membuat pemuda pewaris konglomerat besar ini justru memilih merantau ke negeri pyramid dengan melepas semua atribut kekayaan duniawinya. Mengabdikan hidupnya untuk menikmati buaian cinta Allah.
Nafisa juga harus terjebak dalam drama posisinya sebagai seorang santri senior yang membuatnya begitu dikenal keluarga ndalem pesantren Al-Itqon. Kyai Farhan tidak ragu melamar Nafisa untuk putra ketiganya, Alfa Bahrussaha, sekalipun mengetahui Nafisa mengalami kebutaan akut. Delapan tahun di Yaman, membuat Alfa menatap Nafisa melalui hatinya.
Allah-lah Sang Penggenggam hati. Jika sudah pada saatnya Ia berkehendak, maka, hanya pada satu hatilah hati yang lain akan tertaut. Nafisa, Arman, Ain dan Alfa sedang pada posisi yang sama. Allah telah jatuh cinta dengan cinta mereka. Namun, keyaqinan saja tidak akan sanggup untuk merubah takdir. Sekalipun harus ada beberapa hati yang terluka, Allah tengah menjanjikan kebahagiaan lain bagi hamba-Nya yang senantiasa ikhlas.
Airmata mana lagi yang hendak disangsikan ketika Allah mencintai hamba-Nya dengan cara yang luara biasa?
Kebahagiaan seperti apa lagi yang hendak diminta ketika cinta Allah sudah membuat segalanya begitu indah dijalani?
Kuasa Allah mana lagi yang bisa didustakan atas kisah perjuangan tiga pemuda sholeh dengan jalan masing-masing untuk mendapatkan cinta Nafisa?
Allah Mahahebat dengan segala skenario yang disusunnya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejak ya...
Salam kenal, Dee