Selasa, 18 September 2018

Semua Doa itu Melangit


وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina“. (QS. Ghafir: 60)
🖤


Ada yang merasa sudah berkali-kali doa, tapi tetep aja nggak dikabulin. Namun, nggak sedikit juga yang justru mendapat anugerah di luar permintaannya. 


Bagi seorang muslim, doa merupakan senjata ampuh. Namun, pernahkah kita bertanya, doa seperti apa yang bisa langsung terjawab dan juga tak akan teetolak di waktu tanpa penantian?

Hahahah! Lucu bacanya. Itu lebih mirip para illusionist bermain abraccadraba daripada bentuk ikhtiyar doa seorang muslim. 

Dalam suatu kesempatan di sebuah kajian, saya mendengar satu kalimat yang masih saya ingat hingga saat ini. "Mintalah doa dari siapapun orang di sekelilingmu. Karrna kita tidak pernah tahu, dari lisan siapakah doa kita akan terijabah seketika." 

Pasca mengidap penyakit yang sampai detik ini masih bersarang di tubuh saya, tidak lelahnya saya selalu minta doa kesembuhan dari siapapun. Sekalipun saya tetap meyakini bahwa setiap penyakit yang Allaah berikan, telah disediakan obatnya pula. Namun, saya tidak sedang mengingkari janji-Nya dengan lantaran doa yang selalu saya pinta dari orang-orang sekeliling saya. 

Seperti sore ini. 
Mungkin, sudah menjadi adat istiadat bahwa jamaah haji yang kembali ke tanah air akan mendapatkan sambutan dari warga sekitar. Termasuk beliau, Ustadzah Umi Choiriyah. Beliau merupakan kepala sekolah tempat saya mengabdikan diri. Mendengar kalimat dia beliau yang dikhususkan untuk saya, air mata turun tak terperi. Saya tidak pernah berhasil memyembunyikan air mata jika lisan-lisan orang lain menggumamkan kebaikan untuk saya, lebih-lebih kesembuhan. 

Bahkan suatu hari, saya pernah menangis ketika para malaikat kecil saya mengumandangkan fatihah yang dikhususukan pada saya. Ah, lisan tak berdosa mereka menyebut nama saya dalam doa mereka. Ah, barangkali, memang kebaikan menyelimuti meski kesembuhan itu masih jauh. 

Mungkin, jika tidak pada posisi seperti sekarang ini, didoakan orang lain adalah hal remeh yang seolah-olah kita bisa melakukanya sendiri. Namun, sungguh! Beradalah pada posisi tersulit atau terrendah hingga hanya doalah yang bisa kau harapkan dari orang lain. 

Maka, dari saat ini, jangan pernah sia-siakan doa yang sesekali mengkhisuskan namamu. 





🖤
Tuban, 16092018
#muthyasadeea #tulisandee #karyadee
#komunitasonedayonepost #ODOP_6 #ODPBatch_6

1 komentar:

Tinggalkan jejak ya...
Salam kenal, Dee